Tempat-tempat Angker di Jakarta

* Jeruk Purut, tempat ini dikatakan angker karena ada seorang Pastur yang membawa kepalanya ditangan sebelah dan selalu diiringi oleh anjingnya yang berwarna hitam. Pastur tersebut dibunuh di jaman masa penjajahan Belanda.

* Jalan Kuningan, Jalan ini dikatakan angker karena sering terjadi kecelakaan, para pengendara motor atau mobil sering kali melihat sosok manusia / kepala tanpa tubuh yang dengan tiba-tiba menyeberang jalan.

* Jembatan Ancol, Jembatan ini dikatakan angker karena ditempat ini sering terlihat sosok wanita cantik, penduduk setempat biasa memanggilnya dengan sebutan 'si manis jembatan ancol'.

* Gang pengantin Ali, Gang (jalan kecil) ini dikatakan angker karena ditempat ini pernah hilang secara gaib seorang pengantin lelaki yang bernama Ali, dan menjadi legenda sampai saat ini. * Gedung Regent Kuningan, Gedung ini dikatakan angker karena sering terlihat hantu wanita dilantai 23.

* Putri Duyung Ancol, Salah satu bangunan putri duyung ancol pernah ada suatu kejadian dimana seorang wanita simpanan terbunuh secara mengenaskan.

* Terowongan Casablanca, terowongan (jalan lintas bawah tanah) yang ada dibawah jalan Kuningan (Rasuna Said) dikatakan angker karena pernah ditemukan, seorang lelaki setengah baya gantung diri dengan menggunakan kain spanduk.

* Museum Satria Mandala, Disalah satu ruang khususnya diruang tangga gedung ini pernah terjadi kecelakaan yaitu jatuhnya seorang penjaga lelaki hingga dia tewas dan konon kabarnya hantu lelaki itu masih suka berkeliaran di sekitar museum.

* Kali Sunter Ancol, Kali ini angker karena, pernah ada satu Metromini yang terperosok kedalamnya hingga menenggelamkan sebagian besar penumpangnya.

* Yogya Dept. Store Klender, Dikatakan angker karena pernah terjadi kematian masal di dalam gedung ini. Peristiwa ini terjadi tepat pada tanggal 15 Mei 1998 yang terkenal dengan peristiwa Mei Kelabu. Dan suatu malam selang tiga hari dari waktu kejadian sering terlihat kerumunan orang yang berseragam seperti pegawai dept store yang hendak menunggu angkutan umum bila di lihat jelas yang tampak hanya pemandangan malam yang sepi.

* BC Bar (sebelah Hard Rock Cafe) Gedung Sarinah Thamrin, Dikarenakan pernah terjadi tragedi pembunuhan didalam bar ini yang melibatkan banyak preman, pada waktu-waktu tertentu anda akan dapat merasakan semilir harum bunga kematian diareal teras berdarah tempat mayat bersemayam. Yang lebih meyakinkan lagi cerita dari satpam (penjaga) Hard Rock bahwa ia pernah digoda (dicolek) dari arah belakang yang tak jelas siapa pelakunya karena pada saat itu dia seorang diri. Atau cerita dari petugas kebersihan, tepat pada petang hari saat ia melakukan kegiatannya sambil bernyanyi-nyayi kecil, tiba-tiba ia mendengar nyanyian balasan padahal suasana ruangan pada saat itu sepi (hanya ia seorang).

* Apartemen Casablanca, apartemen ini angker dikarenakan dibangun diatas lahan pemakaman umum.

* Apartemen Cempaka Mas Lantai 6 Blok E, karena terdapat tuyul besar.

* Sebuah rumah yg terletak di daerah Pondok Indah, konon kabarnya rumah itu sangat berhantu dan jika ada yg mencoba utk menempatinya maka penghuninya akan dihantui terus menerus dan pasti akan dibuat tdk betah di rumah itu. Dan rumah ini konon adalah tempat para hantu2 berkumpul dan mempunyai daya tarik yg kuat dan konon skrg kalau ada yg memasuki rumah itu maka orang itu sudah dipastikan tidak akan pernah kembali lagi.

* Lintasan Kereta Bintaro, Tempat yang terkenal dengan tabrakan kereta yang dahsyat yang banyak memakan korban ratusan nyawa hilang dengan mengenaskan. Ditempat ini sering berkeliaran organ tubuh tak bertuan, yang senantiasa menampakkan diri yang membuat suasana diareal lintasan kereta tersebut menjadi kawasan angker.

* Lapangan Gang Tuyu (Halim), Pernah kedapatan disatu sisi lapangan tersebut seorang wanita gantung diri dibawah menara tangki air, yang menurut masyarakat setempat wanita tersebut sering menampakkan diri dengan diiringi tangis yang sangat memilukan.

* Saluran air Pangkalan Ojek STEKPI Kalibata, Di saluran air yang dekat pangkalan ojek STEKPI pernah ditemukan mayat seorang pekerja kasar (buruh) yang terkubur hidup-hidup. Kejadian ini terjadi sebelum bangunan disekitarnya berdiri waktu itu tempat ini disebut masyarakat setempat lapangan, karena memang dulunya ada lapangan bola yang dimiliki PT. Bata.

* Arena Balapan Mobil Ancol, Di tempat ini pertamakali ditemukan mayat terpotong 13 yang sampai saat ini pembunuhnya tak pernah ditemukan. Legenda mayat terpotong 13 adalah rekor tersendiri yang mengawali peristiwa mayat terpotong-potong lainnya di seputar Jakarta.

* Lobang Buaya Pondok Gede, Ditempat ini telah terjadi pembantaian terhadap anak-anak manusia tanpa mengindahkan hati nurani, kebiadabannya terekam abadi dalam sejarah bangsa Indonesia. Masyarakat setempat menyebut tempat ini sebagai tempat yang angker.

* Hotel Horison Ancol, Di hotel ini sering telihat wanita cantik yang melintas didepan mata tapi saat diperjelas wanita tersebut hilang entah kemana. Konon wanita tersebut tak lain adalah sang tokoh legendaris 'Si Manis Jembatan Ancol'. Dan kabarnya management hotel membuat kamar khusus untuk si hantu manis ini. Tidak percaya datang saja sendiri.

* Hotel Sofyan Cikini, Dihotel ini pernah terjadi seorang wanita cantik menemui ajalnya karena overdosis ekstasi. Konon kata teman-teman wanita yang naas ini, mereka sering melihat wujud sahabatnya disalah satu sudut hotel tersebut dalam keremangan lampu diskoteknya (masih dalam fasilitas hotel).

* Samudra Beach Hotel Pelabuhan Ratu, Dihotel ini bersemayam seorang ratu dunia gaib yang terkenal diseluruh nusantara dan oleh pihak management hotel diberikan kamar khusus yang terletak di lantai 3 No.315. Kalau tidak percaya datang saja dan buktikan.

* Jalan Rukun Tebet Utara, Disaat hujan rintik-rintik menjelang magrib didepan jalan rukun pernah telihat sosok lelaki bepakaian serba hitam dengan seluruh wajah ditutupi kapas dengan tangan memegang payung menatap kedepan. Kabar dari masyarakat setempat itu adalah setan salah satu warganya yang meninggal secara misterius.

* Bongkaran Tanah Abang, Dilokasi rawan kejahatan ini dikatakan angker oleh warga setempat karena sudah beberapa kali ditemukan mayat tanpa identitas, biasanya mayat tersebut akibat korban kejahatan dan pembunuhnya selalu misterius dan tdk ditemukan.

* Pertigaan PT.Dupa belakang Kalibata Mall, Dilokasi ini angker karena pernah terjadi peristiwa terbunuhnya seorang model yang konon pembunuhnya sampai saat ini masih belum jelas.

* Tebet Timur (Galur), Dilokasi ini pernah terlihat kurung batang (tempat usungan mayat) yang terbang melayang. * Mayetisk Jakarta selatan, Dilokosi ini khususnya dalam lokasi hutan kotanya terdapat banyak sekali mahluk gaib yang biasa disebut 'kuntilanak' warga sekitarnya hampir pernah melihat mahluk tersebut khususnya para petugas rondanya.

* Jembatan Kali Kalibata, Dijembatan ini bisa disebut angker oleh warga sekitar jembatan karena sering terlihat orang yang hendak bunuh diri atau bunuh diri, dan dibawah jembatan ini sering juga ditemukan mayat yang hanyut dan tersangkut pada bambu-bambu tunggak yang terdapat dibawahnya.

* Gedung-gedung sekitar Batavia Cafe kota, Gendung-gendung disekitar Batavia Cafe dikatakan angker karena, sering telihat sosok lelaki besar berpakaian kolonial Belanda berjalan tegap melintas diantara pilar gedung-gedung tua tesebut, biasanya yang melihat adalah orang yang baru pertama kali pergi dimalam hari dan melintasi rute Jakarta Kota lewat Batavia cafe.

* Lipstik Diskotik Blok M, Angker karena di dalam diskotik ini khususnya diruang kamar kecil pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang pemuda dengan julukan 'Budi Lupus', ia mati terbunuh dengan beberapa tikaman pisau ditubuhnya. Sosok jasadnya sering menampakan diri di dalam kamar kecil diskotik ini.

* Sebuah Hotel di depan Aquarius Mahakam, Hotel ini angker karena pernah terjadi peristiwa kematian seorang wanita muda akibat bunuh diri, kata salah satu tamu hotel ini sosok wanita itu sering menampakan wujudnya didepan kamar hotel tempat ia mengakhiri hidupnya. Benar atau tidak buktikan sendiri.

* Rumah Kentang di kawasan Menteng, Kalau kita melintasi rumah ini kita akan mencium bau kentang rebus. Musibah itu datang dari anak pemilik rumah yang berusia hampir 2 tahun yang sedang di gendong oleh pembantu rumah tersebut entah bagaimana terperosok kedalam kuali besar tempat merubus kentang dan seketika itu juga menemui ajalnya. Sejak kejadian itu rumah itu angker, dan anehnya bau kentang dirumah itu masih terus menyebar mungkin ini tanda arwah sang anak masih ada disana.

* Sebuah rumah di Pondok Indah, Rumah yang satu ini memang berkesan mati, tidak ada penerangan yang diaktifkan dirumah ini dan letaknya persis dipinggir jalan ramai depan PI Mall. Dirumah ini kabarnya sering terlihat wanita berpakaian daster berwarna putih panjang berdiri diteras atas. Bila di sorot dengan lampu atau senter ia tak nampak tapi bila lampu sorot di matikan ia kembali tampak. Padahal rumah ini tak berpenghuni.

* Danau dikawasan perkemahan Pramuka Cibubur, Danau yang berada di areal kawasan bumi perkemahan Pramuka Cibubur ini termasuk dalam katagori angker karena didanau ini pernah ditemukan mayat seorang wanita berseragam pramuka. Kabarnya sejak kejadian itu sering terlihat sosok wanita berseragam pramuka berdiam diri menghadap danau tetapi ketika di dekati wanita berseragam pramuka itu lenyap entah kemana, yang terasa hanya hembusan angin yang menerpa wajah orang yang mendekatinya.

* Danau taman makam pahlawan Kalibata, Danau ini bisa dikatakan angker karena sering kejadian terlihat sosok lelaki, wanita atau anak-anak yang asyik memandang jauh ke tengah danau tapi bila kita pastikan sosok manusia tersebut sesungguhnya tidak ada. Ada kejadian lagi kalau kita memancing sendiri ditepi danau ini, kita dilihat orang sedang mancing berduaan dengan teman sesungguhnya kita tidak dengan siapa-siapa.

Cerita di Kampung Pinggiran

Tak terbayangkan sebelumnya bahwa aku dan keluargaku akan tinggal dikampung. Kampung yang terletak didaerah pinggiran. Dimana segala fasilitas serba sulit. Aku harus jalan kaki dan naik angkot dua kali untuk mencapai sekolah baruku. Tak seperti ketika aku tinggal didaerak perkotaan. Aku hanya menunggu Bus Sekolah saja untuk berangkat ke sekolah. Namun dikampung inilah aku menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Arti pentingnya berbagi dengan sesama. Dikampung ini puala menyimpan banya cerita kehidupan yang menggetirkan.


Belum genap satu tahun aku tinggal di sini, aku sudah mendengar atau melihat puluhan kisah sedih orang-orang disini. Pernah seorang wanita nekat bunuh diri dari menara antena radio setempat. Pasalnya, si wanita tak punya uang untuk membayar uang bulanan sekolah anak-anaknya yang sudah enam bulan belum dibayar.


Pada waktu lainnya aku mendenar pula ada seorang anak SMP yang hamil karena dihamili oleh Pamannya sendiri, hanya demi mendapatkan uang jajan. Karena orang tua si anak tak pernah memberikan uang jajan. Pada hari lainnya, terjadi kegegeran ketika seorang Bapak-bapak ditemukan sedang sekarat karena terjatuh dari angkutan umum ketika turun sehabis jualan didalam angkutan tersebut. Masih banyak bula kejadian dan kasus dramatis lainnya, termasuk kasus Pak Mijan yang sakit terkena Radang Paru-paru dan ditolak Rumah sakit karena tak punya biaaya.

Suatu kejadian yang masih jelas kuingat adalah yang melibatkan keluargaku. Aku masih dapat membayangkan, hari itu menjelang Isyha ketika aku habis membaca Al-Qur’an, datang tetanggaku, Mang Badri. Dia datang dengan nafas terengah-engah seperti habis lari maraton Jakarta-Bandung.

“Kang Mahmud…?!” Sapanya pada ayahku sambil berusaha mengatur nafasnya.

“Ada apa, Mang Badri?? Kok keliatannya buru-buru, gitu???” Tanya ayahku pada Mang Badri.

“Kang. Tolong saya, Kang!!” Ujar Mang Badri.

“Tolong naon, Mang??” tanya ayahku bingung.

“Ada tetangga saya yang butuh bantuan, Kang. Dia sakit. Sudah tiga hari ini badannya panas dan tidak turun-turun juga. Sedangkan dia nggak punya uang untuk berobat ke dokter begitu pula denangan saya.”

“Lantas apa yang bisa saya bantu, Mang??”

“Tolong antarkan ke Rumah Sakit. Uangnya dari Kang Mahmud dulu nanti kalo saya punya uang saya ganti.”

“Tapi sebentar lagi azan isyha.” Ujar ayahku.

“Kita bisa shalat di Rumah Sakit nanti.”

“Baiklah kalau begitu. Saya ambil mobil dulu.” Ujar ayahku dan langsung masuk kearah garasi mobil.

“Qori, kamu ikit ayah, yah????” Ajak ayahku.

“Baik, Yah!” Jawabku yang langsung mengenakan jilbab.
Selama perjalanan menuju rumah si sakit, Mang Badri menceritakan bahwa tetangganya itu sudah dibawa kedukun untuk diobati.

“Kemarin, dia sudah dibawa kedukun. Dan dukun hanya memijat-mijatnya saja, tapi tetap panasnya tidak turun-turun juga. Dan keluarga si sakit karena tak punya uang untuk berobat jadi di biyarkan saja. Untung saya mengetauinya dan langsung buru-buru minta tolong pada, Kang Mahmud.” Tuturnya.

Dengan mengendarai mobil ayahku yang sudah tua, kami berangkat ke Rumah Sakit. Semula istri si sakit tak mau suaminya di bawa ke Rumah Sakit karena ingin menunggu anaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan datang. Tapi atas bujukan Mang Badri dan para tetangga lainya, ahkirnya istri si sakitpun setuju juga.

Tiba di tempat tujuan, kami semua membawa si sakit ke ruang perawatan untuk segera ditangani oleh dokter di ikuti istri si sakit. Sementara si sakit sedang di tangani oleh dokter, aku, ayahku dan Mang Badri melaksanakan shalat isyha. Setelah shalat isyah kami mendapati si sakit terbaring di ruangan lain. Istri si sakit terisak di sisinya.

“Pasien ini harus segera di operasi,” kata dokter.

“Kita tunggu Parman dulu,” kata istri si sakit. Parman adalah nama anaknya. Karena keadaan yang mendesak akhirnya seseorang diutus untuk balik ke kampung, untuk melihat apakah Parman sudah sampai di rumah, untuk memberitaukan keadaan bapaknya. Tak lama kemudian seorang laki-laki paruh baya masuk bersama orang yang tadi di utus untuk menjemput anak si sakit. Seperti dugaanku sebelumnya kalau laki-laki paruh baya itu adalah Parman anak si sakit.
Ayahku mencoba memeriksa keadaan si sakit. Aku liahat raut muka ayahku berubah. Jantungku berdetak lebih cepat. Aku hawatir kalau-kalau dugaanku benar soal si sakit. Aku hawatir si sakit itu tak lagi bernafas dan jantungnya berhenti berdetak. Parman. Anak si sakit berkaras ingin membawa pulang ayahnya. Mungkin karena penasaran ayahku menghampiri dokter dan menayakan keadaan si sakit.

Sayup-sayup aku dengar percakapan dokter dengan ayahku.

“Masih hidup, meskipun kondisinya sangatlah lemah, makanya pasien harus segera di operasi;” jawab sang dokter.

Malam itu juga setelah anaknya menyetujui ayahnya untuk dioperasi. Dokterpun mulai mempersiapkan ruang operasi.
Kulihat raut wajah istri dan anak si sakit menggambarkan kecemasan yang luar biasa.

“Marilah kita berdoa semoga operasinya berjalan lancar.” Ujar ayahku menenangkan semuanya.
Kami berdoa dengan khusyu.

Ada perasaan aneh yang menjalari hatiku ketika aku terlibat untuk meringankan penderitaan orang-orang miskin ini, seperti malam ini. Meskipun tak secara langsung aku terlibat tapi tak pernah aku merasakan hal yang sedemikian. Sulit aku ungkapkan perasaan apa itu tapi aku merasakan kebahagian yang belum pernah aku rasakan kebahagiaan seperti ini, kebahagiaan bercampur kedamain. Kuakui perasaan ini sesunggungnya tanpa bermaksud menjadi orang sok baik atau semacamnya. Malahan aku merasa terlambat melakukan hal semacam ini. Dulu aku hanya mementingkan diri sendiri saja tanpa peduli dengan keadaan sekitaku. Kadang kala aku malu pada jilbab yang aku pakai semenjak SMP ini. Aku baru sadar bahwa meringankan penderitaan orang-orang miskin itu mendatangkan kebahagiaan meskipun itu tak berarti aku tak pernah menolong orang-orang yang kekurangan.


“Yah. Apakah orang itu baik-baik saja??” Tanyaku pada ayah yang baru selesai berdoa.


“Kita berdoa saja semoga dia baik-baik saja dan operasinya berjalan dengan lancar,” jawab ayahku sambil membenahi posisi duduknya.

Aku lihat Parman sedang memeluk ibunya yang sejak tadi menangis dipangkuannya. Mang Badri duduk di samping ayahku sambil sesekali berdiri dan berjalan mondar-mandir menandakan kecemasannya.

“Aku kenal dia sudah lama,” ucapnya sepontan.

“Siapa, Mang??” Tanyaku ikit campur dan sok tau.

“Yang sakit itu,” jawabnya ringan.

Aku hanya menganggukan kepala dan kembali diam.
Aku merasa operasinya sangatlah lama, kecemasanku semakin bertambah. Ingin rasanya aku berada didalam ruang operasi itu dan mengetahui apa yang sedang terjadi dengan si sakit itu.

Akhirnya setelah hampir dua jam kami semua menunggu didepan ruang operasi dan lampu yang berada diruang operasi berubah warna yang semula merah menjadi hijau dan diiringi pula munculnya dokter dari ruang operasi. Kontan kami semua menghampiri dokter itu untuk menanyakan keadaan si sakit..

“Dok! Bagaimana ke adaanya?” Tanya ayahku yang duduk paling dekat dengan pintu ruang operasi.

Raut muka sang dokter berubah. Dia menundukan kepala. Seraya berkata.

“Maaf, kami sudah berusaha!” Ucapnya lirih.

Kami tau arti dari perkataan dokter tadi. Kontan istri si sakit langsung histeris dipelikan anaknya. Mang Badri langsung terduduk lemes di kursi tunggu. Ayahku hanya mengusap mukanya dengan tampang yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Sedangkan aku hanya bengong tak mampu berkata apapun mendengar berita itu. Perlahan aku rasakan air mata keluar membasahi pipiku.

“Sabar, yah, Bu!” Ucap ayahku pada istri si sakit. “Saya turut berduka cita,” lanjutnya.

Akhirnya kami membawa pulang jasad si sakit kembali kerumahnya untuk di semayamkan.

Sekali lagi mobil tua ayahku menjadi saksi bisu penderitaan si akit yang miskin yang kini telah menjadi mayat, ketika saat-saat terahirnya. Dalam mobil istri si mayat terus menangisi disisi jasad suaminya yang kini terbujur kaku.

Besoknya rumah si mati telah ramai di datanggi para tetangga dan sanak saudaranya. Akupun memutuskan datang melayat setelah pulang sekolah, kebetulan hari ini sekolahku tak belajar penuh karena guru-guru sedang rapat penting. Aku sungguh kagum dengan para warga di kampung ini meski mereka hidup kekurangan dan serba pas-pasan namun rasa solodaritas mereka terhadap tetangga sungguh membuatku terharu. Walaupun mereka menyumbang alakadarnya saja tapi itu sungguh menggugah hatiku. Jujur suasana seperti ini tak pernah aku lihat di kota. Dikota orang-orangnya hanya mementingkan diri sendiri, bahkan mereka kadang tak saling kenal dengan tetangga mereka sendiri.

Dari orang-orang yang melayat aku baru tau kalo nama si mati adalah Sarmin. Tiga hari sebelu sakit beliau baru saja berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang beca setelah selama 20 tahun menjadi tukang beca. Beliau berhenti karena anaknya, Parman mendapat pekerjaan sebagai kuli banggunan dikota. Namun tak disangka setelah bebarapa hari berhenti, beliau mengalami sakit. Badannya panas dan tak mau kunjung reda panasnya hingga akhirnya Mang Badri yang semula hendak meminjam kapak ke Mang Sarmin berinisitif untuk mengajaknya ke Rumah Sakit.

Menurut dokter kemaren, Mang Sarmin menderita Papu-paru akut. Beliau sebenarnya sudah lama menderita sakit itu tapi tak pernah di rasakannya karena sibuk menjadi tukang beca demi mengumpulkan uang tuk keluarga dan demi sesuap nasi.

Palmistry / Cheiromancy

Palmistry adalah metode konsultasi, dengan referensi tertentu untuk membaca garis tangan. Ilmu ini sudah ada sejak 3000-tahun dan berasa dari India dan Cina. Di India dikenal dengan istilah Hast Samudrika atau Lautan Pengetahuan. Disebutkan demikian karena melalui garis tangan dapat diketahui informasi berharga berupa beberapa hal seperti keuangan, kesehatan, watak, jodoh dan lain lain.


Cheiromancy adalah seni membaca garis tangan seseorang untuk mengetahui masa depan. Sering kali Cheiromancy dihubungkan dengan gipsi kuno atau mistik indian. Tapi kalo ditelusuru lagi ilmu ini berasal dari mitologi Yunani. Sampai saat ini Cheiromancy masih dianggap sebagai ilmu yang masih belum jelas landasannya.


Ilmu ini percaya bahwa beberapa garis yang ada dalam telapak tangan merupakan kondisi dari beberapa pusat otak. Itu merupakan cerminan dari pikiran bawah sadar yang membentuk garis-garis tersebut. Karena garis tersebut mewakili pikiran kita, mereka terus menerus berubah, dalam menjaga harmonitas antara pikiran dan juga sikap kita yang dinamis dan terus berubah. Artinya sikap positif yang kita miliki akan berdampak pada garis lurus yang memiliki arti baik, sedangkan pikiran negatif membuat efek sebaliknya. Maka itu banyak sekali wejangan yang beredar dalam masyarakat kita untuk terus menjaga pikiran positif, dalam arti kata sebenarnya dapat mempengaruhi jalan nasib seseorang.



Bentuk Garis Tangan Sesuaian Nama Planet



1. Bukit Venus,

Amat besar, berkembang berlebihan secara fisik amat energik, hedonistik.

Lebar dan Bulat, berjiwa hangat, tulus penuh perhatian, menyukai anak-anak.

Datar, tidak berkembang memiliki makna keadaan jasmani rapuh, memisahkan diri dan dapat berdiri sendiri.

Tinggi dan keras, amat berorientasi pada seks.

Tinggi dan lembut, mudah tergugah dan bimbang.

Bagian bawah lebih menonjol, menyukai hal-hal seni


2. Bawah Mars

Ukuran normal, Berani-tegas.

Datar, tidak berkembang,pengecut, takut pada penderitaan fisik.

Amat besar, Mungkin kejam, tetapi tidak pernah takut mengambil resiko



3. Bukit Jupiter

Menandakan semangat, antusias, bertempramen baik dan bersahabat.


4. Bukit Saturnus

Normal, berpikir serius, hati-hati, bijaksana.

Datar, tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.

Miring ke arah bukit matahari, mempunyai apresiasi tinggi terhadap keindahan


5. Bukit matahari

Datar, Mengarah kepada kehidupan yang membosankan.

Normal, orang yang beruntung, memiliki selera baik.

Amat besar, berkembang berlebihan mewah, ekstravagan, dan hedonistik.

Miring ke arah bukit Merkuri, dapat menghasilkan uang dari kesenian


6. Bukit Merkuri

Datar, tidak berkembang menjemukan, mudah tertipu, dan tidak mempunyai rasa humor. Orang yang gagal.

Nomal, Cepat berpikir, persuasif, pekerja keras.

Besar, memiliki selera humor yang baik

Amat besar, Penipu, materialistik dan panjang tangan.


7. Bukit Mars

Datar, cenderung pengecut karena hanya tertarik pada diri sendiri

Normal, Berani membela kebenaran

Amat besar, Bertempramen buruk, kejam secara mental.


8. Bukit Bulan

Normal, sensitif, romantis dan imajinatif.

Datar, Kurang imajinatif, tidak mempunyai rasa simpatik, tidak stabil.

Amat besar, Imajinatif berlebihan, intropeksif, mungkin tidak jujur

Tinggi dan keras, Pemimpin yang bimbang, mudah tersinggung